Dalam eksperimen yang dilakukan Dr Daniel Favre, seorang ahli lebah, dua buah ponsel diletakkan di bawah sarang lebah. Sebuah alat perekam juga diletakkan untuk merekam suara lebah saat ponsel aktif, dinonaktifkan, dan berada dalam modus siaga (stand by). Kemudian, reaksi lebah-lebah itu diamati dengan saksama.
Selama pengamatan, lebah-lebah itu ternyata bereaksi ketika ponsel sedang digunakan melakukan atau menerima panggilan. Mereka meresponsnya dengan mengeluarkan suara bernada tinggi yang biasanya digunakan sebagai tanda untuk mulai berkerumun.
"Selama 20-40 menit setelah ponsel diaktifkan, mereka mulai mengeluarkan suara itu," kata Favre. Dua menit setelah panggilan pada ponsel berhenti, mereka pun kembali tenang.
Pada eksperimen ini, lebah tidak berkerumun, bahkan setelah 20 jam tes sinyal ponsel. Meski begitu, sinyal ponsel terbukti menjadi penyebab para lebah terbang tak menentu. Namun, hal ini tidak sampai membunuh lebah-lebah dalam koloni itu.
Dr Favre, guru yang mantan ahli biologi di Swiss Federal Institute of Technology, Lausanne, mengatakan bahwa studi ini menunjukkan ponsel yang sedang aktif dapat mengganggu lebah dan menimbulkan efek dramatis.
Para ahli lain pun berpendapat, penelitian lebih lanjut terkait apakah ponsel menjadi penyebab terjadinya colony collapse yang menyebabkan koloni lebah turun dengan drastis pada musim dingin lalu masih perlu dilakukan. Ini karena dalam banyak kasus, colony collapse terjadi di daerah terpencil di Amerika yang jauh dari jangkauan sinyal ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar